Minggu, 08 Desember 2013

Kegalauan

|'Kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda sedangkan Kegalauan adalah kebahagiaan yang tertunda.'| *Admin_Ori* ^^

The Poem Lovers - Komunitas Pecinta Puisi
Selengkapnya >>

KHALIL GIBRAN

BIOGRAFI
Khalil Gibran (juga dieja Khalil Gibran; lahir Gibran Khalil Gibran, bahasa Arab: جبران خليل جبران, lahir di Lebanon, 6 Januari 1883 – meninggal di New York City, Amerika Serikat, 10 April 1931 pada umur 48 tahun) adalah seorang seniman, penyair, dan penulis Lebanon Amerika. Ia lahir di Lebanon (saat itu masuk Provinsi Suriah di Khilafah Turki Utsmani) dan menghabiskan sebagian besar masa produktifnya di Amerika Serikat.

RIWAYAT HIDUP
Khalil Gibran lahir di Basyari, Libanon dari keluarga katholik-maronit. Bsharri sendiri merupakan daerah yang kerap disinggahi badai, gempa serta petir. Tak heran bila sejak kecil, mata Gibran sudah terbiasa menangkap fenomena-fenomena alam tersebut. Inilah yang nantinya banyak memengaruhi tulisan-tulisannya tentang alam.

Pada usia 10 tahun, bersama ibu dan kedua adik perempuannya, Gibran pindah ke Boston, Massachusetts, Amerika Serikat. Tak heran bila kemudian Gibran kecil mengalami kejutan budaya, seperti yang banyak dialami oleh para imigran lain yang berhamburan datang ke Amerika Serikat pada akhir abad ke-19. Keceriaan Gibran di bangku sekolah umum di Boston, diisi dengan masa akulturasinya maka bahasa dan gayanya dibentuk oleh corak kehidupan Amerika. Namun, proses Amerikanisasi Gibran hanya berlangsung selama tiga tahun karena setelah itu dia kembali ke Beirut, di mana dia belajar di College de la Sagasse sekolah tinggi Katholik-Maronit sejak tahun 1899 sampai 1902.

Selama awal masa remaja, visinya tentang tanah kelahiran dan masa depannya mulai terbentuk. Kesultanan Usmaniyah yang sudah lemah, sifat munafik organisasi gereja, dan peran kaum wanita Asia Barat yang sekadar sebagai pengabdi, mengilhami cara pandangnya yang kemudian dituangkan ke dalam karya-karyanya yang berbahasa Arab.

Gibran meninggalkan tanah airnya lagi saat ia berusia 19 tahun, namun ingatannya tak pernah bisa lepas dari Lebanon. Lebanon sudah menjadi inspirasinya. Di Boston dia menulis tentang negerinya itu untuk mengekspresikan dirinya. Ini yang kemudian justru memberinya kebebasan untuk menggabungkan 2 pengalaman budayanya yang berbeda menjadi satu.

Gibran menulis drama pertamanya di Paris dari tahun 1901 hingga 1902. Tatkala itu usianya menginjak 20 tahun. Karya pertamanya, "Spirits Rebellious" ditulis di Boston dan diterbitkan di New York City, yang berisi empat cerita kontemporer sebagai sindiran keras yang menyerang orang-orang korup yang dilihatnya. Akibatnya, Gibran menerima hukuman berupa pengucilan dari gereja Maronit. Akan tetapi, sindiran-sindiran Gibran itu tiba-tiba dianggap sebagai harapan dan suara pembebasan bagi kaum tertindas di Asia Barat.

Masa-masa pembentukan diri selama di Paris cerai-berai ketika Gibran menerima kabar dari Konsulat Jendral Turki, bahwa sebuah tragedi telah menghancurkan keluarganya. Adik perempuannya yang paling muda berumur 15 tahun, Sultana, meninggal karena TBC.

Gibran segera kembali ke Boston. Kakaknya, Peter, seorang pelayan toko yang menjadi tumpuan hidup saudara-saudara dan ibunya juga meninggal karena TBC. Ibu yang memuja dan dipujanya, Kamilah, juga telah meninggal dunia karena tumor ganas. Hanya adiknya, Marianna, yang masih tersisa, dan ia dihantui trauma penyakit dan kemiskinan keluarganya. Kematian anggota keluarga yang sangat dicintainya itu terjadi antara bulan Maret dan Juni tahun 1903. Gibran dan adiknya lantas harus menyangga sebuah keluarga yang tidak lengkap ini dan berusaha keras untuk menjaga kelangsungan hidupnya.

Pada tahun-tahun awal kehidupan mereka berdua, Marianna membiayai penerbitan karya-karya Gibran dengan biaya yang diperoleh dari hasil menjahit di Miss Teahan's Gowns. Berkat kerja keras adiknya itu, Gibran dapat meneruskan karier keseniman dan kesasteraannya yang masih awal.

Pada tahun 1908 Gibran singgah di Paris lagi. Di sini dia hidup senang karena secara rutin menerima cukup uang dari Mary Haskell, seorang wanita kepala sekolah yang berusia 10 tahun lebih tua namun dikenal memiliki hubungan khusus dengannya sejak masih tinggal di Boston. Dari tahun 1909 sampai 1910, dia belajar di School of Beaux Arts dan Julian Academy. Kembali ke Boston, Gibran mendirikan sebuah studio di West Cedar Street di bagian kota Beacon Hill. Ia juga mengambil alih pembiayaan keluarganya.

Pada tahun 1911 Gibran pindah ke kota New York. Di New York Gibran bekerja di apartemen studionya di 51 West Tenth Street, sebuah bangunan yang sengaja didirikan untuk tempat ia melukis dan menulis.

Sebelum tahun 1912 "Broken Wings" telah diterbitkan dalam Bahasa Arab. Buku ini bercerita tentang cinta Selma Karami kepada seorang muridnya. Namun, Selma terpaksa menjadi tunangan kemenakannya sendiri sebelum akhirnya menikah dengan suami yang merupakan seorang uskup yang oportunis. Karya Gibran ini sering dianggap sebagai otobiografinya.

Pengaruh "Broken Wings" terasa sangat besar di dunia Arab karena di sini untuk pertama kalinya wanita-wanita Arab yang dinomorduakan mempunyai kesempatan untuk berbicara bahwa mereka adalah istri yang memiliki hak untuk memprotes struktur kekuasaan yang diatur dalam perkawinan. Cetakan pertama "Broken Wings" ini dipersembahkan untuk Mary Haskell.

Gibran sangat produktif dan hidupnya mengalami banyak perbedaan pada tahun-tahun berikutnya. Selain menulis dalam bahasa Arab, dia juga terus menyempurnakan penguasaan bahasa Inggrisnya dan mengembangkan kesenimanannya. Ketika terjadi perang besar di Lebanon, Gibran menjadi seorang pengamat dari kalangan nonpemerintah bagi masyarakat Suriah yang tinggal di Amerika.

Ketika Gibran dewasa, pandangannya mengenai dunia Timur meredup. Pierre Loti, seorang novelis Perancis, yang sangat terpikat dengan dunia Timur pernah berkata pada Gibran, kalau hal ini sangat mengenaskan! Disadari atau tidak, Gibran memang telah belajar untuk mengagumi kehebatan Barat.

SUMBER: http://id.wikipedia.org/wiki/Khalil_Gibran

*Admin_Ori*


Selengkapnya >>

KARYA KHALIL GIBRAN DAN KEMATIANNYA

Sebelum tahun 1918, Gibran sudah siap meluncurkan karya pertamanya dalam bahasa Inggris, "The Madman", "His Parables and Poems". Persahabatan yang erat antara Mary tergambar dalam "The Madman". Setelah "The Madman", buku Gibran yang berbahasa Inggris adalah "Twenty Drawing", 1919; "The Forerunne", 1920; dan "Sang Nabi" pada tahun 1923, karya-karya itu adalah suatu cara agar dirinya memahami dunia sebagai orang dewasa dan sebagai seorang siswa sekolah di Lebanon, ditulis dalam bahasa Arab, namun tidak dipublikasikan dan kemudian dikembangkan lagi untuk ditulis ulang dalam bahasa Inggris pada tahun 1918-1922.

Sebelum terbitnya "Sang Nabi", hubungan dekat antara Mary dan Gibran mulai tidak jelas. Mary dilamar Florance Minis, seorang pengusaha kaya dari Georgia. Ia menawarkan pada Mary sebuah kehidupan mewah dan mendesaknya agar melepaskan tanggung jawab pendidikannya. Walau hubungan Mary dan Gibran pada mulanya diwarnai dengan berbagai pertimbangan dan diskusi mengenai kemungkinan pernikahan mereka, namun pada dasarnya prinsip-prinsip Mary selama ini banyak yang berbeda dengan Gibran. Ketidaksabaran mereka dalam membina hubungan dekat dan penolakan mereka terhadap ikatan perkawinan dengan jelas telah merasuk ke dalam hubungan tersebut. Akhirnya Mary menerima Florance Minis.

Pada tahun 1920 Gibran mendirikan sebuah asosiasi penulis Arab yang dinamakan Arrabithah Al Alamia (Ikatan Penulis). Tujuan ikatan ini merombak kesusastraan Arab yang stagnan. Seiring dengan naiknya reputasi Gibran, ia memiliki banyak pengagum. Salah satunya adalah Barbara Young. Ia mengenal Gibran setelah membaca "Sang Nabi". Barbara Young sendiri merupakan pemilik sebuah toko buku yang sebelumnya menjadi guru bahasa Inggris. Selama 8 tahun tinggal di New York, Barbara Young ikut aktif dalam kegiatan studio Gibran.

Gibran menyelesaikan "Sand and Foam" tahun 1926, dan "Jesus the Son of Man" pada tahun 1928. Ia juga membacakan naskah drama tulisannya, "Lazarus" pada tanggal 6 Januari 1929. Setelah itu Gibran menyelesaikan "The Earth Gods" pada tahun 1931. Karyanya yang lain "The Wanderer", yang selama ini ada di tangan Mary, diterbitkan tanpa nama pada tahun 1932, setelah kematiannya. Juga tulisannya yang lain "The Garden of the Propeth".
Kematian
Memorial Kahlil Gibran di Washington, D.C.

Pada tanggal 10 April 1931 jam 11.00 malam, Gibran meninggal dunia. Tubuhnya memang telah lama digerogoti sirosis hepatis dan tuberkulosis, tapi selama ini ia menolak untuk dirawat di rumah sakit. Pada pagi hari terakhir itu, dia dibawa ke St. Vincent's Hospital di Greenwich Village.

Hari berikutnya Marianna mengirim telegram ke Mary di Savannah untuk mengabarkan kematian penyair ini. Meskipun harus merawat suaminya yang saat itu juga menderita sakit, Mary tetap menyempatkan diri untuk melayat Gibran.

Jenazah Gibran kemudian dikebumikan tanggal 21 Agustus di Mar Sarkis, sebuah biara Karmelit di mana Gibran pernah melakukan ibadah.

Sepeninggal Gibran, Barbara Younglah yang mengetahui seluk-beluk studio, warisan dan tanah peninggalan Gibran. Juga secarik kertas yang bertuliskan, "Di dalam hatiku masih ada sedikit keinginan untuk membantu dunia Timur, karena ia telah banyak sekali membantuku."

SUMBER: http://id.wikipedia.org/wiki/Khalil_Gibran

*Admin_Ori*



Selengkapnya >>

Sepi

Selengkapnya >>

Mimpiku

Selengkapnya >>

Pria Sejati

Selengkapnya >>

menyapa pagi

Aku menyapa pagi dengan sedikit rasa ketakutan, 
dan ia membalas sapaanku dengan segala keangkuhannya.. 

*Admin_Ori*

Devi Yaningsih OrionOsha Sani
Selengkapnya >>

#SalamRimba

Jika kamu seorang pendaki, 
dimanapun kamu melangkah, 
jejakmu akan segera hilang karena terpaan angin...

#SalamRimba

Javinka Al Rayshiva
Selengkapnya >>

Selasa, 26 November 2013

Pesona abu_abu

Dalam jinggamu menatap tertuju pasti
Tersiksa dalam pendar abu_abu
Malaika senyum teteskan air mata
Semerbak bunga abu_abu merasuk jauh terpatri darah

Sampaikan kini tak berujung
Seketika pendar dalam hitam abu_abu
Seketika lebur dalam pesona,,,pesona,,,pesona 
Hanya pesona abu_abu yang tertatih letih dalam langkahnya,,,

( ICDW II )


Eko Yuliarto Kembali
Selengkapnya >>

Jangan brkata jika bohong belaka.

Kalimat adalah rangkaian dr bberapa huruf

Yang mewakili ungkapan prasaan hati....

Apalah arti tulisan jika tdk mngandung makna....

Hanya m'mbohongi diri sendri...

Pesanku,kawan !!!


Jangan brkata jika bohong belaka...(piss)


Andri And'the Backbone
Selengkapnya >>

Cinta tumbuh dari mata turun ke Hati...

Cinta tumbuh dari mata turun ke Hati...

Cinta sejati tercipta dari tulus nya Hati...

Kita tidak akan pernah merasakan Cinta...

Jika kita tidak membuka isi Hati kita...


Andri And'the Backbone
Selengkapnya >>

hiasan hidup

hiasan hidup yang tak pernah terlupakan...
begitu murni masuk ke ingatan...
adakah ia yang ku dambakan duhai idaman...
karena engkau bgitu indah ...
adakah aku salah dalam menjabarkan...
padahal benar dari hati yang tersalurkan..
tapi mengapa masih terlalu banyak pertanyaan..
rasakan .. adakah engkau juga merasakan...
sama dan seirama satu getaran ...
kau kusayangi.. insan bernama kekasih...



Didit Adja
Selengkapnya >>

Ibu..

Telah lama aku membebanimu... 

Aku sering membuat mu marah... 

Tak jarang aku membuatmu menangis...

Tapi kini aku bertekad...

Aku akan memperbaiki semuanya...

Mencintainya dengan sepenuh hati... 

Akan ku buat engkau bangga... 
 

Hingga kau akan selalu bahagia...

Tirta Bocah Chovem
Selengkapnya >>

Senin, 25 November 2013

I L0ve PoEm LoVèR..,

I L0ve PoEm LoVèR..,
Rumpun dari sgaIa ungkapan,
MewakiIi,keluh-kesah,kisah-kas
ih bragam visi.
Tumbuh menjaIar dari jiwa2 yg peduIi..,
Bukan tentang fiksi dan misi..,
Atau pun syair bertajuk puisi..,
Tapi tentang isi perasaan hati..,
Thanks a Iot..,to ADMIN.
- didt doank
- dv orion
- aII crew..,I Miss U


Antijåñ Oñè Ñüråchmåñ
Selengkapnya >>

Dirimu bukan dirinya

Dirimu bukan dirinya..
meski kilaumu menggoda..
namun taq pernah membuatku menoleh dr giok yg memancarkan sinar lewat indah hatinya,yang slalu mengingatNya..
Mataqu sayup taq dpt kuliht sosoknya..

namun inilah cinta yg Abadikan lwat hati..
bukan sekdr pndangan..

Uthe Komalasaurie
Selengkapnya >>

SAVE PALESTINE...!!

dekap maut slalu mengintai setiap gerak mereka disana..
ombak-ombak apimenghantui setiap degup jantung mereka..
tak pernah ada waktu untuk mereka mencecap sejuknya fajar,,
ataupun menikmati indahnya sang senja di ufuk barat..
bagai hup diatas jembatan,,
yang hanya menghubungkan antara penderitaan dan ketidak adilan..
kuatkanlah hati dan semangat mereka oh TUHAN..
jadikan setiap tetes air mata saudarku disana,,
menjadi hujanan derita bagi orang yang menganiaya mereka...
demi mereka yang membela apa yang mereka punya,,
demi mereka yang mempertahankan apa yang mereka yakini,,
demi mereka yang akan terus berkorban nyawa di jalanMU.....

SAVE PALESTINE...!!


Dicky Soelaemand
Selengkapnya >>

yg mulai usang ini

Banyak kata yg ingin ku ukir di lembar hati yg mulai usang ini.
Tiap susunannya mmbntuk kalimat yg mengandung arti.
Namun di antara sekian arti,hanya kepedihan yg terukir dlm.
Sehingga ku tk berani untuk memulai mengukirkan kata kata yg banyak ini.
Aku tkut akan dosa brkpanjangn karena terkesan tk mensyukuri nikmat kehidupan.
Aku tkut hati akan semakin pedih tergores dalam.
Aku takut,takut mengungkapkan sesak di dada karena sangat ingin mengukir perasaan pedih ini.
Akhirnya,semua ku kmbalikan pada kekuasaan sang pencipta yg paling mampu mengukir rasa,dan ku yakin hanya Dia lah yg mampu menghapus tiap goresan yg dalam di sanubari yg mulai usang ini...

Mai Kesuma
Selengkapnya >>

1877

1877,,,awal 1877,,,
tangis darah,pilu dengar mengisi lorong waktu,,,1877
,,,jeritan,teriak dalam keheningan pecahkan sunyi lelap
,,,1877,,,dan duka hampiri jiwa
Lara hinggapi diri,,,
,,,1877,,,hanya sebuah kubur tak bernisan

Eko Yuliarto Kembali
Selengkapnya >>

Gaza ( By Dicky Soelaemand)

GAZA,, demi tanah ini,, demi saudara kita...
saat kita semua terlelap dalam bayangan bintang,
mereka gundah dengan adanya malaikat maut dibelakangnya
yang siap menjemput kapanpun ia mau...
haruskah kita tetap diam???
haruskah kita terpaku memandang layar kaca,,
yang hanya bisa membuat kita meneteskan air mata ketika kita saksikan tangis mereka???
TIDAK..!!!!
kita bisa mengirimkan sayap-sayap putih malaikat
dengan sejenak menundukkan kepala...
untuk mereka yang sedang merintih,
untuk mereka yang selalu berlari ketakutan,
untuk mereka yang bercengkrama dengan dewa kematian...


Dicky Soelaemand
Selengkapnya >>

kurcaci pencari

hai sang kurcaci dimana kau simpan semua dendam..
hai para pecinta dmana kau simpan rasa mu itu 

semua berangsur pergi di sapa setiap angin pagi
dan senyuman anak kecil tertawa terbahak menyaksikan kegundahan setiap wajah sang pecinta yang menyimpan dendam dalam setiap hati kurcacinya.....

hilang dan hilanglah semua hanya ilusi bayangan yg takan pernah kau dapati..
kini....kini kau bertanya...."dimanakah kau sang pencuri hati..,kenapa ka bergegas pergi..."

hahahahhahaha kau hanya ingin menjadi penyakit hati yg membusuk jadi sebongkah bangkai yg jijik........."

kini ku terdiam dalam sunyi yg tergenggap nurani yg mati suri......


Dwiguna Chandra PutraPratama
Selengkapnya >>

serpihan puing-puing hati

Aku ta pernah tahu... Mengapa hati ini tak mampu melepas luka darimu???
Pergilah.... Bila pergimu adalah bahagiamu....
Lepaslah.... Bila melepas ku adalah senyuman mu... 
Biarlah permata yg bertahta di hati... Meredupkan kilaunya asal tak mati.... Nanti di cakrawala rindu ku... Kan kau dapati serpihan puing-puing hati...

 Mayyank Aura W
Selengkapnya >>

Akhir suatu awalan

Akhir suatu awalan
Dan tertutuplah mata ini oleh semu realita
Cahaya lilin dalam sorot ratu malam
Berakhir di padang tak bertuan
Kerikil mengikis langkah
Panas melebur asa

Dan akhirnya berlalu masa demi masa
Dan awalan telah berakhir


Eko Yuliarto Kembali

Selengkapnya >>

menghadiri pemakaman diriku sendiri

menghadiri pemakaman diriku sendiri
ditaman di bawah langit yang temaram
keranda duka yang menghantarku
sepi pelayat hanya aku
menatap ku terkapar kaku
liang lahat duka yang menyempit...
menghadiri pemakaman diriku sendiri
usak sedu sedan yang tertahan
tanpa air mata di kelopaknya...
tak perlu ku tabur bunga
tak perlu ku pasang nisan penggingat...
tuhan kenapa kau biarkan hati ini membunuhku
apa ini karma karna aku memanjakan logika?
menghadiri pemakaman diriku sendiri.


Mas'ud Sang Pramis
Selengkapnya >>

peraduan

''Cahaya surya yang indah sekarang jadi kelam tertutup awan,mendung pun ikut serta dalam peraduan,kicauan burung pun hilang bersamaan dg kelam dunia ini,akan kah hati ini juga kelam? bagai hati yang tertutup kebencian ku harap kebencian tak menjadi selimut dalam peraduan,yang ku harap hanya kesucian yang berkesan''

Anwar Mencari Ridho Mu

Selengkapnya >>

kata-kata, adalah candu

kata-kata, adalah candu. membuatku mabuk, hingga terangkai; mewujud prosa, bernyawa rasa. tapi, untuk mencabik katakata yang tersembunyi dibalik awan, aku membutuhkan hadirmu; memeluk jiwa, memabuk kata.

Anis Manshur
Selengkapnya >>

kau kira...

kau kira...

kau kira aku sendiri... tuk jalani hari ini dengan sepi...
kau kira aku sepi... tuk warnai hariku yang tak seindah pelangi...
kau kira aku pelangi... yang mampu tenangkan hati tuk melihat dengan indah...
kau kira aku indah.. yang bisa melakukan segala dengan hati...

tapi kau salah...

aku tak sendiri... karena ada chaya yang menemani...
aku tak sepi... karena canvasku bukan kusendiri yang mewarnai...
aku bukan pelangi... karena warnaku cuma satu sedangkan warna yang lain ada pada lain individu...
aku tak indah seindah harapmu... karena keindahan itu milik yang membuatmu dan aku...

apakah kamu salah???
tidak kamu tidak salah...
karena hidup memang selalu begitu...
berfikir seakan semua seperti fikiranmu...
padahal bukan seperti itu..
hanya butuh waktu tuk mengerti arti tentang aku kamu dan orang yang ada disekelilingmu.... ^^


Didit Adja
Selengkapnya >>
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...