Selasa, 19 November 2013

sakitkah hati ini

sakitkah hati ini???

ahhh... perasaan ini datang lagi....
perasaan yang sangat2 aku benci...
yang membuat aku lemah bagai banci....
kenapa mesti datang lagi????

padahal sudah mencoba menghapus memori.. 
coba tuk memindahkan dari pandangan...
coba tuk menjauh dari kehangatan...
yang aku sangat benci tuk rasakan...

karena aku tahu kau tak bisa kudapatkan...
memang ku masih menyayangimu....
tapi dengan itu kau tanpa sengaja menyakitiku...
mungkin kau tak tahu.. 
tapi kurasa perih dan sangat membekas dihati...

setiap kudekat semakin ku merasa...
bahwa kau bukan milikku... 
peri, sakit, pilu, menekan dada dan pikiran ku..

aku sayang kamu , tapi...
kuharap kau jauh...
sudah cukup semua... 
tapi bukannya aku ingin benci, tapi memang tak bisa ..
diterima oleh hati...

duhai sang penguasa hati...
memang aku menyayangi...
tapi, apa setiap kali harus aku tersakiti????
karena ku yakin kau sang penawar derita ini...

beri hambamu cahaya ilahi, solusi dari penyakit hati ini...


Didit Adja 
+didit adja 
 
Selengkapnya >>

kisah cintaku

Perih hati tersayat cinta,,,
duka menyertai kepergian cintaku,,,
ku terdiam....terpaku....tersenta
k,,,
tak ada celah untuk cinta yang lain,,,
ku membisu tak berkawan,,,
rasa ini terlalu pahit tuk diingat,,,
terlalu manis tuk dilupakan,,,
kini ku mahluk lemah,,,
menatap haru kisah cintaku,,,


Muhammad Qeis
Selengkapnya >>

daur ulang peradaban

daur ulang peradaban
budaya pop yang mengelikan
daur ulang peradaban
kita terseret dalam pusaranya
daur ulang peradaban
kata-kata jadi komoditas
daur ulang peradaban
berdiskusi puisi di produk pop
ini era digital kata temanku
kamu harus ingat etika kata bapak ku
kamu harus ingat akar budayamu kata eyang ku
daur ulang peradaban
FB MAKIN VULGAR


Mas'ud Sang Pramis
Selengkapnya >>

Dari Jauh

Aku menatapmu dari jauh,
Meski hanya setipis kabut,
Seperti tak dapat berpagut lagi,
Kulepas jubah waktu dari tubuhmu,
Masa lalu lenyap tak tersentuhSeperti tak dapat kembali lagi ,
Aku mendekapmu dari jauh,
Mengirim sayang dengan laraku,
Seperti tak dapat bersua lagi,
Kupahat kenangan pilu dalam hatimu,
Mencumbu ragu dalam semu rinduku,
Seperti tak dapat berpeluk lagi,
Aku mencintaimu dari jauh,
Mengulum masa dan kesendirianku,
Seperti tak dapat bersatu lagi,


Qeis Muhammad
Selengkapnya >>

ASSALAMUALAIKUM

A = “aku titipkan”
S = “salam lewat”
S = “semilir”
A = “angin &”
L = “lantunan asma”
A = “Allah yang”
M = “masih melekat pada”
U = “ummatnya”
A = “andai”
L = “langit mendengar”
I = “ingin”
K = “kirimkan”
U = “ucapan”
M = “mat malam”



Qeis Muhammad
Selengkapnya >>

Baik

Bertuturlah dengan kata yang baik,,,
Berpikirlah dengan niat yang baik,,,
Lakukanlah perbuatan baik !

Qeis Muhammad
Selengkapnya >>

Sendiri

Gelap malam penuh kesunyian,,,
Membukakan pintu-pintu ilusi,,,
Menyibakan tirai-tirai kegalauan jiwa,,
Saat perjalanan adalah perasaan,,
Hati gelisah menjadi tumpuan,, 
Perlahan-lahan rasio menjauh,,, 
Akalpun pergi tanpa berpesan,,,
Saat kusadari semuanya,,,
Aku terbujur di negeri khayalan,,,
Berharap akan fatamorgana,,,

Qeis Muhammad
Selengkapnya >>

burung-burung kecil

suara yg indah nan merdu dari burung-burung kecil,
di temani angin yg semerbak sepoi sepoi,
ke indahan yg tak kan pernah ad habis nya,
si burung melepaskan semua hasrat yg ad dlm hati,
hasrat yg membebani,
akan kah ku bisa menjadi burung,
mskipun kecil tapi dia riang tuk meneriak kan gurauan asmara,
gurauan yg kecil tp memberikan makna tuk semua pendengar nya.

Anwar Mencari Ridho Mu
Selengkapnya >>

hanya kata2 saudaraku

merenung seperti gunung
terus bergerak seperti ombak
tetap tenang seperti dahan
mengutuk judas
mengikuti jalan samsara sang budha
jalan ini ya jalan ini
tak berliku
tapi tak selalu lurus


Mas'ud Sang Pramis
Selengkapnya >>

Dirimu

Senyum manis mu tak kan pernah hilang dari ingatan ku... 
pandangan mata mu tajam,hingga menusuk jantung ku...
dan tak mungkin kulepaskan pelukan hangat mu d hati ku...


Petapa Muda
Selengkapnya >>

tulis puisi

nulis puisi tentang lara hati
kok jadi aneh
tulis puisi tentang perlawanan
kok ga' ada yang apresiasi
tulis puisi cinta
kok jadinya picisan n stensilan
mempertanyakan ketulusan
mempertanyakan kesetiaan
kok sepi dari tepuk tanggan
apa para penyair harus seperti sufi
sepi sendiri dan terasing


Mas'ud Sang Pramis
Selengkapnya >>
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...